Piring Terbang buatan JERMAN
Sejak
tahun 1950 ada banyak klaim tentang dugaan perkembangan Jerman yang
revolusioner telah menciptakan suatu mahakarya berbentuk piring yang
mampu terbang dengan kemampuan yang luar biasa. Inilah artikel yang akan
menjelaskan kepada anda bagaimana KEMUNGKINAN fenomena UFO hingga saat
ini adalah suatu hasil teknologi tinggi yang diciptakan manusia sendiri.
Mahakarya ini juga dikenal sebagai "piring terbang" (yang kemudian dinamai UFO) telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia sejak tahun 1947 terutama ketika fenomena insiden Roswell terjadi. Menurut banyak calon "penemu" dan penggemar teori ini, UFO tidak berasal dari luar bumi, dan UFO hanyalah buatan manusia semata.
Giuseppe Beluzzo (seorang mantan menteri sekaligus ilmuwan) telah menulis suatu artikel di sebuah surat kabar Italia "Il Giornale d'Italia" pada tahun 1950. Dalam artikelnya yang kontroversial pada saat itu dimana dunia masih dihebohkan dengan fenomena insiden Roswell, ia menulis bahwa sesungguhnya Jerman telah mempelajari desain pesawat dengan teknologi tinggi yang berbentuk piringan sejak tahun 1942. Beluzzo akhirnya ditemukan tewas dibunuh hanya beberapa tahun kemudian setelah ia memuat pengakuannya yang kontroversial tersebut. Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan saat dimuatnya artikel itu, seorang insinyur Jerman bernama Rudolf Schriever memberikan pengakuan kepada majalah Der Spiegel bahwa ia telah mendesain pesawat berbentuk piringan dengan diameter 15 meter.
Kisah Schriever ini kemudian diangkat dalam sebuah buku yang ditulis oleh Rudolf Lusar (seorang mayor di militer Jerman dari unit teknis selama perang dunia kedua) pada tahun yang sama juga. Dalam bukunya, Rudolf banyak memberikan pemaparan mengenai senjata-senjata rahasia NAZI yang menurutnya berteknologi tinggi. Namun dari keseluruhan pembahasannya, ada satu bab yang aling menarik. Bab itu berjudul "Wonder Weapons".
Mahakarya ini juga dikenal sebagai "piring terbang" (yang kemudian dinamai UFO) telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia sejak tahun 1947 terutama ketika fenomena insiden Roswell terjadi. Menurut banyak calon "penemu" dan penggemar teori ini, UFO tidak berasal dari luar bumi, dan UFO hanyalah buatan manusia semata.
Giuseppe Beluzzo (seorang mantan menteri sekaligus ilmuwan) telah menulis suatu artikel di sebuah surat kabar Italia "Il Giornale d'Italia" pada tahun 1950. Dalam artikelnya yang kontroversial pada saat itu dimana dunia masih dihebohkan dengan fenomena insiden Roswell, ia menulis bahwa sesungguhnya Jerman telah mempelajari desain pesawat dengan teknologi tinggi yang berbentuk piringan sejak tahun 1942. Beluzzo akhirnya ditemukan tewas dibunuh hanya beberapa tahun kemudian setelah ia memuat pengakuannya yang kontroversial tersebut. Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan saat dimuatnya artikel itu, seorang insinyur Jerman bernama Rudolf Schriever memberikan pengakuan kepada majalah Der Spiegel bahwa ia telah mendesain pesawat berbentuk piringan dengan diameter 15 meter.
Kisah Schriever ini kemudian diangkat dalam sebuah buku yang ditulis oleh Rudolf Lusar (seorang mayor di militer Jerman dari unit teknis selama perang dunia kedua) pada tahun yang sama juga. Dalam bukunya, Rudolf banyak memberikan pemaparan mengenai senjata-senjata rahasia NAZI yang menurutnya berteknologi tinggi. Namun dari keseluruhan pembahasannya, ada satu bab yang aling menarik. Bab itu berjudul "Wonder Weapons".
Menurut
Lusar, Rudolf Schriever bukanlah satu-satunya insinyur yang bekerja
dalam merancang "piring terbang"nya Jerman. Tetapi ia juga bersama
rekan-rekannya yaitu, Habermohl, Mierth dan Bellanzo, yang terlibat
dalam proyek piring terbang ini. Proyek ini sendiri memiliki dua pabrik
yang dipusatkan di Breslau, Polandia sebelum akhirnya dihancurkan oleh
Jerman sendiri karena tidak ingin jatuh ke tangan Uni Soviet pada saat
itu dan pabrik kedua yang berada di Praha, Ceko. Dalam buku tersebut
juga dicatat bahwa salah seorang perancang pesawat ini, Mierth, telah
berhasil membuat sebuah prototype pesawat yang berbentuk piringan dengan
diameter 137 meter. Prototype ini juga memiliki punuk di atasnya yang
berfungsi sebagai kokpit.
(click to show/hide)
Di pabrik kedua di tepi kota Praha, Ceko, Kelompok insinyur yang
dipimpin oleh Schriever dan Habermohl Juga telah mendesain suatu
prototype yang hampir sama dengan bagian punuk yang hampir sama dengan
telur dengan fungsi sebagai punuk.
Pesawat ini konon diujicobakan pada tahun 1945 dan mampu mencapai ketinggian 12,4 kilometer hanya dalam tempo 3 menit. Disebut juga bahwa pesawat itu bahkan bisa terbang mencapai kecepatan maksimal hingga 2.000 km/jam dengan kecepatan terbang horizontal, yang artinya lebih cepat dari kecepatan suara meskipun pada awalnya diharapkan mencapai kecepatan 4.000 km/jam.
Pesawat ini konon diujicobakan pada tahun 1945 dan mampu mencapai ketinggian 12,4 kilometer hanya dalam tempo 3 menit. Disebut juga bahwa pesawat itu bahkan bisa terbang mencapai kecepatan maksimal hingga 2.000 km/jam dengan kecepatan terbang horizontal, yang artinya lebih cepat dari kecepatan suara meskipun pada awalnya diharapkan mencapai kecepatan 4.000 km/jam.
Keadaan
dunia yang saat itu banyak meragukan kesaksian Lusar karena tidak
ditunjang dengan bukti-bukti otentik, membuat seorang jurnalis bernama
Nick Cook menjadi tertarik untuk meneliti masalah ini dan kemudian
memulai petualangannya untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang disebutkan
oleh Lusar. Nick dalam perburuannya akhirnya menemukan satu nama yang
mungkin berkaitan dengan keberadaan "piring terbang" Jerman ini, yaitu
Viktor Schauberger.
Nick
kemudian mengunjungi cucu Schauberger dan menemukan catatan-catatan
desain pesawat yang dimiliki olehnya. Menurut Schauberger, ia mampu
membuat sebuah mesin yang memiliki kemampuan untuk "terbang mengikuti
alam". Salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Schauberger adalah
sebuah pesawat berbentuk piringan yang menggunakan sistem "Mesin
pendorong vortex". Teorinya adalah, jika air atau udara berotasi
membentuk putaran, yang juga dikenal dengan sebutan "colloidal", maka
saat itu akan dihasilkan energi yang cukup untuk mengangkat sebuah
objek, termasuk pesawat.
Seorang insinyur aeronautika bernama Roy Fedden percaya bahwa Jerman memiliki teknologi itu. Fedden berkata :
"Saya telah melihat desain dan rencana produksi mereka dan menyadari bahwa jika saja mereka bisa memperpanjang perang selama beberapa bulan, maka kita akan melihat konfrontasi udara yang sangat berbeda"
Kesaksian ini juga didukung oleh Kapten Edward J. Ruppelt dari project blue book yang mengatakan:
"Ketika perang dunia II berakhir, Jerman telah memiliki beberapa bentuk pesawat yang radikal dan beberapa pengendali rudal. Mayoritas pesawat itu memang masih dalam masa uji coba, namun pesawat itu adalah satu-satunya pesawat yang dianggap mampu mencapai kemampuan mendekati obyek-obyek yang diamati para pengamat ufo."
Jika memang teknologi ini telah berhasil dikembangkan oleh Jerman, maka bukan tidak mungkin bahwa pada saat ini ada suatu pabrik di suatu bagian dunia ini yang sedang meneliti dan mengembangkan teknologi piring terbang yang hingga saat ini oleh orang awam seperti kita menganggapnya sebagai UFO.
sumber : www.kumpulberita.com
Komentar
Posting Komentar