BLOG'S CO'PAZ

Sekarang ku tak tahu harus berbuat apa Sekarang ku tak tahu harus bagaimana Dulu banyak senyuman Dulu hanyalah kenangan Sekarang adalah sekarang Sekarang lihat ke depan Dia adalah kenangan Dia buat senyuman Dulu aku dekat dengannya Dulu aku nyaman dengannya Sekarang aku jauh darinya Sekarang aku tak tahu kabarnya Mencoba melupakannya namun tak bisa Mencari penggantinya namun tak lama Aku tak tahu mengapa ini terjadi Aku tak tahu mengapa jadi begini Itulah perasaanku Inilah aku....

Assalamualaikum all Lagi-lagi gunz mau mau posting nie tapi sayangnya postingan gunz seperti judul blog gunz yaitu BLOG COPAS jadi gunz copas deh,,,,hahahaha :D Begini all gunz kan suka maen jejaring sosial tuh kaya gini nie http://www.indogoo.com/ nah ini juga ada forum na.. nah gunz nemuin thread kaya gini all,,,pokoknya sedih dah...baca ya,,,,, :D jgn liat bacaan na dulu all...mending baca dulu nanti baru tau dah SEDIHnya kaya apa.... :'( :'( Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran......Sebagai ibu kita patut juga menghalangi perbuatan suami kita memukul. Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya untuk badan2 kebajikan educate org Malaysia untuk praktekkan konsep 'time out" jika anak2 buat salah. Begini kisah nyatanya: Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mere...

26-06-2011

...:::Profil Gunawan:::... Nama : Gunawan Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 12 Desember 1993http://www.blogger.com/img/blank.gif Agama : Islamhttp://www.blogger.com/img/blank.gif Status Sementara : Pelajar Hobby : Maen Futsal Alumni : SDI Manba'ul Hikmah Jakarta Utara (2005/2006) : SMP N 231 Jakarta Utara (2008/2009) : SMK N 36 (belum LULUS) Blog : BLOG CO'PAZ E-mail : gunawan_keren@ymail.com Indogoo : Mr.GunZ No.HP : 02194124711

Badan pun tak berharga sesaat ditinggal nyawa Anak isteri tercinta tak sudi lagi bersama Secepatnya jasad dipendam Secepatnya jasad dipendam Karena tak lagi dibutuhkan Diri yang semula dipuja Kini bangkai tak berguna Dari kamar yang indah kasur empuk tilam putih Kini harus berpindah terkubur dalam perut bumi Kalau selama ini diri berhiaskan Emas intan permata bermandi cahaya Tetapi kali ini di dalam kuburan Gelap pekat mencekam tanpa seorang teman Terputuslah pergaulan Terbujurlah sendirian Diri terbungkus kain kafan Wajah dan tubuh indah yang dulu dipuja-puja Kini tiada lagi orang sudi menyentuhnya Jadi santapan cacing tanah Jadi santapan cacing tanah Sampai yang tersisa kerangka Begitulah suratan badan Ke bumi dikembalikan Kebanyakan manusia terlena sehingga lupa Bahwa maut ‘kan datang menjelang